Syawalan dan Pertemuan Virtual MGMP Bahasa Arab MA DIY |
Yogyakarta – Masih dalam suasana hari raya Syawal di tengah pandemi, MGMP
Bahasa Arab MA DIY sukses adakan Syawalan dan pertemuan MGMP, Rabu 3/6/2020
lalu. Setelah selama kurang lebih 3 bulan vacum dari pertemuan rutin MGMP
karena adanya pandemi ini, akhirnya bersamaan dengan momentum syawalan ini
terlaksanalah pertemuan MGMP meski harus diadakan secara virtual via aplikasi
Zoom Meeting. Sebagai tindak lanjut dari rapat pengurus sebelumnya, pertemuan
ini kemudian terfokus pada 2 agenda pokok yaitu Ikrar Halal Bi Halal serta
pembahasan rencana strategis menghadapi tahun ajaran baru yang akan terlaksana dengan
kurikulum baru berdasarkan KMA 183.
Seperti
dalam rapat virtual pengurus sebelumnya, bertindak sebagai operator media yaitu
Bambang Kiswanto dan sebagai moderator kali ini adalah Fauzan Budi Santoso. Sesaat
sebelum acara dimulai, para peserta mulai saling menyapa dan beberapa mengucapkan
selamat hari raya termasuk saling bertukar permohonan maaf. Kurang lebih pukul
09.15 acara dibuka oleh Fauzan Budi Santoso dan dilanjutkan dengan sambutan
ketua. Dalam sambutannya, Ketua MGMP, Badrudin menyampaikan salam jumpa serta
ucapan selamat Hari Raya dan ajakan saling memaafkan. Ia juga mengajak semua
peserta untuk bersama-sama mengungkapkan rasa syukur masih dipertemukan dengan
Idul Fitri dan masih dapat saling berjumpa walaupun dengan keterbatasan. Selepas
ikrar Halal Bi Halal, Badrudin menyampaikan segera datangnya tahun ajaran baru
di mana untuk mata pelajaran Bahasa Arab sudah akan mulai berpijak pada KMA
183. Kurikulum baru ini mengamanatkan banyak perubahan utamanya pada KI dan KD
mata pelajaran Bahasa Arab. Dari sini Badrudin mengajak para peserta untuk
mulai bersiap-siap menyiapkan berbagai perangkat yang diperlukan sebagai
amunisi pembelajaran. Namun demikian, ia menandaskan bahwa Tim Pengembangan
Modul kini telah menyiapkan Modul berjudul “ الْوَحْدَة ”. Ia
berharap adanya modul ini akan membantu para guru dalam membelajarkan Bahasa
Arab kepada peserta didik.
Menyambung
uraian Badrudin, Lathifah Rahmawaty kemudian memberikan gambaran lebih jelas
amanat KMA 183 kaitannya dengan pembelajaran Bahasa Arab. Kurikulum terbaru
memiliki rumusan khususnya KI dan KD yang memiliki cukup banyak perbedaan dari
yang sebelumnya. Kurikulum ini mengarahkan pembelajaran Bahasa Arab lebih fokus
kepada penerapan komunikasi aktif. Model pembelajaran secara detail diserahkan
seutuhnya kepada guru tanpa ada keharusan menggunakan metode, model, bahkan
materi yang kaku. Guru diberikan ruang kreativitas yang seluas-luasnya untuk
membelajarkan Bahasa Arab sesuai dengan kebutuhan peserta didik. KMA 183 memberikan
standar kompetensi minimal yang harus dicapai. Adapun metode untuk mencapai itu
dilakukan secara bebas kreatif oleh masing-masing guru. Lathifah juga
menekankan perihal penilaian otentik terkait keempat kemahiran bahasa. Sebagai
contoh, penilaian Kalam haruslah dilakukan secara lisan bukan tertulis.
Melengkapi
penjelasan Lathifah, Ketua Tim Penyusunan Modul, Hasanudin kemudian menambahkan
sedikit penjelasan terkait Modul terbaru MGMP. Menurutnya modul ini nantinya
akan menjadi pendamping dari Buku Bahasa Arab terbitan Kemenag yang akan segera
terbit. Ia menandaskan bahwa kurikulum Bahasa Arab terbaru ini mengamanatkan
transformasi pembelajaran Bahasa Arab dari yang dulunya cenderung membelajarkan
ilmu Bahasa Arab menuju pembelajaran pemerolehan Bahasa, atau dalam kata lain
pembelajaran Bahasa Arab nanti akan bertujuan membekali peserta didik modal
komunikasi Bahasa Arab secara aktif dan praktis. (ros)
0 Response to "Hadapi Tahun Ajaran Baru, Ketua MGMP BAR : Tim Sudah Siapkan Modul"
Posting Komentar